Bagian 2 : Pasangan Bata dengan Semen Tiga Roda.
Hasil
terbaik untuk Pasangan Bata dan Plester adalah dengan menggunakan mortar berkualitas,
yang dibuat menggunakan semen terbaik, pasir yang berkualitas dan aditif. Kenyataan
yang terjadi dilapangan sebagian besar proyek-proyek di Indonesia masih
menggunakan metode tradisional dalam mencampurkan pasir dan semen di tempat
sehingga hasil yang mereka dapatkan tidak maksimal. Berikut adalah beberapa
tips tentang cara untuk mendapatkan hasil terbaik dengan menggunakan Semen Tiga
Roda.
Pencampuran di Lokasi Proyek
Kontraktor
yang menggunakan Semen Tiga Roda mereka selalu yakin bahwa kualitas semen yang
digunakannya adalah yang terbaik dan dapat dipercaya. Hal yang sama tidak bisa
dikatakan untuk pasir dan metode pencampuran yang digunakannya dalam aplikasi pasangan
bata dan plester. Jika proyek ini menggunakan pasir dengan kandungan lumpur dan
kotoran organik rendah serta gradasi pasir yang baik maka hasilnya akan jauh
lebih baik.

Wadah
/ Dolak pencampuran tradisional yang diaduk menggunakan cangkul, tidak dapat
menghasilkan campuran homogen dan lebih sulit dalam mengontrol proporsi
campuran.
Kualitas Pasir

Kandungan
organik pada pasir dapat diuji lebih
akurat dengan menambahkan beberapa soda api, yang mana akan melarutkan kotoran
organik dan mengubah warna air menjadi gelap.
Kualitas
pasir baik memiliki gradasi dari ukuran 0.1mm sampai 2.0mm dengan bentuk bulat.
![]() |
Gradasi Pasir Bagus |
![]() |
Tes Lumpur |
![]() |
Tes Organik |
Hasil pengujian pasir
Kualitas pasir
|
Hasil
|
Kandungan Lumpur Tinggi
|
Retak penyusutan
|
Kandungan Organik Tinggi
|
Kekuatan turun, timbul bercak hitam
|
Partikel pasir satu ukuran
|
Kekuatan daya ikat turun,mudah lepas
|
Kebutuhan
air tinggi
|
Kekuatan turun, retak penyusutan
|
Bata Merah
Rendahnya
kualitas bata merah dan kualitas pasir akan membuat spasi pada pasangan bata dan
plester menjadi lebih tebal. Bata merah yang baik lebih presisi dan keras, hal
ini tidak selalu tersedia dipasaran, sehingga harganya menjadi lebih mahal.
Bata
merah sebaiknya dibuat sedikit lembab sebelum aplikasi pasangan, sehingga sewaktu
aplikasi tidak terlalu menyedot air dari adukan semen terlalu cepat. Bata Merah
sebaiknya jangan terlalu basah pula karena terlalu banyak air akan menyebabkan kekuatan
ikatan pasangan menjadi lemah, mudah retak dan lepas. Sebaiknya tumpukan batu
bata ditutup dengan lembaran plastik apabila sebelum diaplikasikan untuk
menghindari hujan.
Pemasangan
bata menggunakan pola selang-seling "Brick Bond" jangan menggunakan
pola garis lurus "Obligasi Stack" karena akan membuat pasangan tidak
ada ikatan serta mudah lepas dan retak. Dinding bata harus saling berikatan satu
dengan yang lainnya atau mengikat pada Kolom Praktis.
Kolom
Praktis berguna untuk mencegah dinding non-struktural jatuh/lepas dari struktur
apabila terjadi gempa. Mereka harus
diikat / dibuatkan angkur pada balok, lantai dan kolom menggunakan besi .
Dinding
bata non struktural tidak harus mendukung struktur balok untuk rumah multi
level atau bangunan. Celah harus dibuat
antara pasangan bata dan balok untuk memungkinkan lendutan/muai susut dan pergerakan
struktur. Celah tersebut bisa diisi dengan styrofoam atau bahan lembut lainnya.
Jika dinding/pasangan yang dibangun menyentuh balok maka tekanan struktur akan
masuk ke dalam dinding dan menyebabkan retak diagonal panjang.
![]() |
Tidak ada Celah antara balok dan dinding
|
![]() |
Celah di isi dengan Styrofoam
|
Rumah
satu tingkat tidak perlu menggunakan metode kolom praktis yang mana kolom, balok
dan dinding bergabung bersama sebagai satu unit.
Menggunakan
Mortar atau pasir berkualitas yang baik akan memungkinkan tukang dalam mengaplikasikan
pasangan bata dengan spasi tipis yaitu 10 - 15mm, dinding akan lebih lurus dan
plester akan lebih tipis.
Bata Ringan
Bata
Ringan adalah blok besar ringan dan dapat membuat dinding lebih rata dan akurat
ketika mereka diaplikasikan menggunakan "Thinbed" mortar dengan ketebalan
2mm - 3mm. Dinding akan lebih lurus dan plester bisa kurang dari 10mm.
Apabila
menggunakan pasangan pasir tradisional dan semen spasi pasangan dan plaster akan
lebih tebal, tidak akan seakurat thinbed mortar. Ikatan antara bata ringan dan campuran
tradisional lebih lemah karena bata ringan lebih menghisap air dari adukan pasangan
karena tidak tersedia cukup air untuk semen berhidrasi, apabila menggunakan
pasangan tradisional sebaiknya kondisi bata harus selalu lembab sebelum di
rekatkan dan pasangan harus dilembabkan selama 3 hari setelah aplikasi.
Saya
tidak menyarankan mencampurkan pasangan dinding menggunakan bata merah dan bata
ringan karena bata merah mempunyai sifat sedikit memuai sedangkan bata ringan
akan sedikit menyusut. Apabila ini dilakukan dapat menyebabkan beberapa retak
di kemudian hari.
Mortar Pasangan Bata
Merupakan
produk terbaik untuk pasangan bata dengan kualitas campuran kering yang baik, memakai
pasir kualitas baik dan aditif, untuk mendapatkan
pengerjaan yang maksimal. Ketika digunakan untuk bata merah hasilnya akan lebih baik karena
memiliki daya ikat dan workability yang lebih baik . Aplikasi bata ringan sebaiknya
menggunakan mortar thinbed untuk aplikasi dinding lebih cepat dan lurus sehingga
plester yang digunakan lebih tipis. Alternatif pengganti plaster aci adalah
render apabila pasangan dinding sudah lebih lurus lebih cepat dan murah.
Dalam
isu kokoh berikutnya kami akan membahas bagaimana untuk mendapatkan hasil
terbaik bagi Plester dan Beton.